Pandemi Covid-19 Tak Boleh Halangi Hak Anak Mendapatkan Imunsasi

Senin, 3 Mei 2021 13:13 WIB

Share
Pandemi Covid-19 Tak Boleh Halangi Hak Anak Mendapatkan Imunsasi

POSKOTASULSEL.CO.ID -Pekan Imunisasi Dunia dirayakan dengan penuh suka cita oleh seluruh masyarakat dunia setiap akhir April setiap tahunnya.

Pandemi Covid-19 yang dirasakan seluruh masyarakat juga tidak boleh jadi penghalang untuk memberikan hak anak atas imunisasi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini masih terdapat sekitar 20 juta anak di seluruh dunia yang belum mendapatkan imunisasi atau mendapatkan imunisasi yang tidak lengkap. Akibatnya, beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi, kembali muncul di negara maju dan berkembang. Penyakit itu termasuk campak, pertusis, difteri, dan polio.

Antara tahun 1990 dan 2015, angka kematian anak di Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara turun sebesar 64%. Setiap tahun, penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi ini menyebabkan 1,5 juta anak mengalami kematian yang tidak perlu terjadi. Menurut data pemerintah, proporsi anak satu tahun yang menerima imunisasi lengkap telah naik dalam tahun-tahun terakhir, yaitu dari 59 persen pada 2007 ke 65 persen pada tahun 2017.

[page-pagination]

Pada awal pandemi Covid-19 cakupan imunisasi rutin di Sulsel turut terdampak, mengalami penurunan tajam, terutama di bulan April - Mei 2020. Hingga akhir 2020, ada sekitar 23.000 anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar seperti DPT-HB-Hib 3.

Dengan adanya penurunan cakupan imunisasi pada tahun 2020 ini dibutuhkan strategi yang tepat seperti pelacakan anak yang belum diimunisasi (defaulter tracking) untuk menjangkau dan memberikan hak imunisasi setiap anak di Sulsel.

Dalam rangka perayaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun 2021, pelaksanaan defaulter tracking untuk melengkapi imunisasi anak-anak di Sulsel dicontohkan di Kabupaten Takalar yang dilaksanakan serentak di 17 puskesmas.

Anak-anak di Takalar berhasil diimunisasi serentak di semua Posyandu. Kabupaten Takalar merupakan salah satu dari 5 kabupaten dengan cakupan imunisasi tinggi. Diharapkan, apa yang dilakukan oleh Takalar dapat diikuti oleh kabupaten lainnya.

“Mengingat Imunisasi merupakan upaya untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) pada anak, maka imunisasi tidak boleh dihentikan, walau di tengah wabah Covid-19. Harus tetap dijalankan dengan memperhatikan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan jaga jarak aman 1-2 M,” kata Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sulsel, Agussalim Makka

Halaman
Reporter: Baharuddin Arifin
Editor: Admin Local
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler