Amerika Serikat satu-satunya Anggota DK PBB yang Menentang Resolusi Perang Israel-Palestina

Kamis, 13 Mei 2021 23:55 WIB

Share
Roket Hamas meluncur
Roket Hamas meluncur

MAKASSAR, POSKOTASULSEL.CO.ID -- Perang antara Palestina dengan Israel terus mengundang perhatian dunia internasional. Sejumlah negara mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa untuk segera mengambil sikap.

Dewan Keamanan PBB kembali menggelar pertemuan darurat pada Rabu malam menyusul memburuknya pertempuran antara Palestina dan Israel. Namun, pertemuan itu tetap berakhir tanpa resolusi ataupun pernyataan bersama. 

Menurut laporan Channel News Asia, Amerika menolak rancangan pernyataan bersama yang dibuat oleh DK PBB.

Beberapa diplomat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Amerika adalah satu-satunya pihak yang menentang deklarasi pernyataan bersama. 
Menurut Amerika, rancangan yang ada tidak akan menolong de-eskalasi pertempuran antara Palestina dan Israel.

"Amerika secara aktif melakukan pendekatan diplomatis di balik layar terhadap semua pihak yang terlibat untuk meredakan ketegangan. Pada kondisi sekarang, pernyataan bersama DK PBB akan kontraproduktif," ujar salah satu sumber yang mengetahui diskusi di DKK PBB, melansir Tempo.co, Kamis, 13 Mei 2021.

Sumber tersebut melanjutkan, pertemuan baru sangat mungkin untuk digelar. Namun, kali ini, ia menyakini pertemuan DK PBB akan bersifat terbuka dan digelar dalam waktu dekat.

Palestina sendiri, kata sumber, sudah meminta pertemuan yang bersifat terbuka. Jika tak ada halangan, pertemuan bisa digelar pada Jumat ini waktu Cina. Hal itu mengingat Cina lah yang mendapat giliran memimpin rapat DK PBB kali ini.

"Tujuan utamanya adalah berkontribusi ke penciptaan perdamaian dan memastikan DK PBB mampu membujuk gencatan senjata," ujar sumber berbeda, tetap anonim, menurut laporan Channel News Asia.

Beberapa negara tidak terima dengan upaya Amerika memblok pernyataan bersama. Alhasil, empat negara anggota DK PBB dari Eropa memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan bersama lebih dahulu. Mereka terdiri atas Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia.

Dalam pernyataannya, keempat negara secara terang-terangan meminta Israel untuk menghentikan serangan ke Palestina atau Yerusalem Timur. 
Menurut mereka, jumlah korban serangan Israel tidak bisa diterima dan mengkhawatirkan.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler