Jangan Biarkan Silent Treatmen Jadi Kebiasaan, Ini Dampaknya

Selasa, 13 Juli 2021 22:30 WIB

Share

MAKASSAR, POSKOTASULSEL.CO.ID-- Ketika berkonflik dengan seseorang, beberapa orang mungkin lebih memilih untuk diam dan menghindar atau memutus komunikasi selama beberapa waktu. Sikap ini merupakan bentuk dari silent treatment. Alih-alih menyelesaikan masalah, hal ini justru bisa membuat masalah makin rumit.

Silent treatment adalah sikap ketika seseorang lebih memilih untuk diam dan mengabaikan orang yang sedang berkonflik dengannya. Perilaku ini bukan termasuk sikap yang dilakukan sementara untuk menenangkan diri dan meredam emosi, melainkan bisa dalam jangka waktu lama hingga berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Perilaku ini bisa terjadi pada hubungan mana pun, baik dengan pasangan, keluarga, teman, atau rekan kerja.

Tidak hanya karena konflik, silent treatment juga bisa digambarkan saat korban pelecehan tidak mau membicarakan apa yang dialaminya pada orang lain. Hal ini biasanya bertujuan untuk melindungi diri dan mencegah terjadinya tindak kekerasan atau ancaman dari pelaku.

Selain itu, silent treatment juga bisa muncul sebagai bentuk reaksi ketika seseorang sedang merasa frustasi dalam menghadapi suatu masalah. Namun,  begitu situasi sudah terkendali, sikap ini pun bisa hilang dan orang tersebut bisa kembali diajak berkomunikasi seperti sedia kala.

Silent treatment biasanya dilakukan seseorang karena tidak ingin menghadapi konflik dengan orang tertentu.

Namun, terkadang silent treatment juga bisa menjadi bentuk pelecehan emosional dan manipulasi, di mana pelakunya secara sengaja bersikap dingin dengan tujuan untuk menghukum dan berharap orang lain meminta maaf padanya. Ini merupakan salah satu bentuk perilaku pasif agresif untuk mengontrol seseorang.

Orang yang mendapatkan perlakukan silent treament bisa merasakan beberapa dampak berikut:

  • Kebingungan atau ketakutan
  • Marah
  • Merasa ditolak dan dikucilkan
  • Merasa tidak dihormati, dihargai, atau dicintai
  • Putus asa
  • Self-esteem yang rendah
  • Frustasi

Jika perlakukan ini terjadi berulang kali, dampak tersebut bisa berkembang menjadi berbagai masalah kesehatan, seperti fibromialgia gangguan makan, sindrom kelelahan kronis, kecemasan, hingga depresi.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa silent treatment yang terjadi dalam sebuah pasangannya cenderung akan terus menimbulkan perselisihan, karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk membahas dan menyelesaikan setiap masalah.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler