Gubernur Andi Sudirman Sambut Pembalap dan Pereli Legendaris Indonesia, Sajikan Makanan Khas Sulsel 

Sabtu, 21 Mei 2022 15:29 WIB

Share
Gubernur Andi Sudirman saat menjamu para pembalap legendaris Indonesia
Gubernur Andi Sudirman saat menjamu para pembalap legendaris Indonesia

MAKASSAR, SULSEL.POSKOTA.CO.ID - Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman menyambut para mantan pembalap dan pereli Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Legend Riders Indonesia di Rumah Jabatan, Kamis malam, 19 Mei 2021. Para legenda balap ini melaksanakan kegiatan Touring Trans Sulawesi Rute Manado-Makassar (13-20 Mei 2022) dengan misi mengembangkan wisata dan UMKM di Indonesia.

Mereka saat ini berusia 65-75 tahun dan berjaya di masa dulu. Diantaranya, pereli dan pembalap tahun 70-an Chepot Hanny Wiano, pembalap Motor GP 500 CC Dodo Tatang Setiono. Lainnya, Agung Prabowo “Bengkong”, Irwan “Ghibet” Rachim, Joel Deksa Mastana, Fauzy Aldjufrie, Rimet Za Hendry dan Ari Hermanto.

 

Andi Sudirman mengaku bangga dapat menyambut mereka yang pernah berlaga pada berapa kejuaraan ini dan membawa harum nama bangsa. Kesempatan ini digunakannya untuk mendengarkan cerita mereka baik pengalaman sebagai pembalap dan perjalanan mereka, termasuk kondisi jalan serta objek wisata yang dilalui di Sulsel.

“Kami sebagai tuan rumah tentunya bangga menyambut bapak-bapak yang merupakan para mantan pembalap dan pereli sebagai tamu terhormat di Sulawesi-Selatan,” kata Andi Sudirman.

Kesempatan ini juga digunakan gubernur untuk menyajikan makanan khas Sulsel, seperti ikan pallumara dan kue-kue tradisional, mempromosikan pariwisata dan kebudayaan serta peristiwa sejarah kerajaan yang ada di Sulsel.

“Silahkan, ini makanan-makanan khas kami Pak. Makanan rumahan, dari UMKM yang rumahan yang bagus dan dan higienis, UMKM binaan yang produknya kita standarisasi dan upgrade,” sebutnya.

 

Tim ini penasaran dengan Geopark (taman bumi) Maros-Pangkep. Dijelaskannya, salah satu kars kelas dunia yang memiliki keindahan dan keunikan serta kawasan karst terbesar ke dua di dunia. Serta memiliki gua-gua prasejarah dan tempat hidup kupu-kupu sehingga mendapat julukan "Kingdom of Butterfly".

Mereka sempat ke Toraja dan menanyakan terkait budaya dan objek wisata di sana, seperti tedong bonga atau kerbau belang. “Wah, harganya itu bisa sampai miliaran Pak, apalagi yang belangnya seimbang (bonga saleko/doti),” jelasnya.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar
Berita Terpopuler